PANGANDARAN - Hidup memang tidak selalu dalam keberuntungan, setiap orang pasti berharap untuk hidup layak walaupun tidak bergelimpangan harta.
Otong warga RT 03 RW O2 Dusun Patrol Desa Cibenda Kecamatan Parigi, dalam kehidupannya banyak menyimpan kenangan pahit, dengan sisa tenaga di usia renta dia tetap menjalani kehidupannya dengan semangat walaupun menjalani hidup sebagai penarik beca.
Ketika di Wawancarai media indonesia satu group di rumahnya yang sudah tidak layak huni Otong sempat mengungkapkan segala isi hatinya, " Saya pernah mengabdi di Desa Cibenda menjadi Pertahanan Sipil (HANSIP) hampir 20 tahun, karena usia saya sekarang sudah 72 tahun sehingga saya harus berhenti sebagai Hansip" ungkap Otong Dengan nada Sedih.
" Saya sekarang hidup bersama istri saya Robiah berdua disini, tanpa anak-anak karena mereka sudah pada punya keluarga dan mereka tinggal jauh. Kami bersyukur untuk biaya hidup dan makan sehari-hari allah swt masih memberikan kesehatan untuk mencari nafkah. Tiap hari saya mengayuh becak dan istri saya membuat sapu lidi dari daun pohon kelapa dan dikumpulkan untuk di jual "imbuhnya.
Sambil menyeka air matanya yang berlinang Otong melanjutkan bercerita pengalaman hidupnya , " Dari pihak Pemerintah Desa Cibenda Kami dapat bantuan berupa bahan makanan dan uang setiap bulannya kadang itupun tidak cukup. Untuk perbaikan rumah dari pihak Pemerintah Desa Sudah sering meminta photo copy KTP dan KK, katanya mau di usulkan untuk bantuan perumahan, bahkan dari pihak Yayasan di dampingi Aparat Desa pernah suvai ke sini, tapi sampai saat ini bantuan itu belum kunjung datang " katanya.
" Kami berdoa kepada allah swt semoga memberikan kesehatan lahir bathin kepada keluarga kami dan para pemimpin kami semoga dalam menjalankan tugasnya amanah, dan tidak hanya mementingkan kelompoknya, kami berharap dengan kondisi tempat tinggal kami sekarang ini, pihak Pemerintah Desa Cibenda bisa mengusulkan untuk perbaikan supaya kami bisa tinggal di rumah yang lebih layak " pungkas Otong. (NANG SURYA)